Salam
[20.99] Demikianlah Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad), sebahagian dari kisah-kisah umat manusia yang telah lalu; dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu, dari sisi Kami (sebuah Kitab Al-Quran yang menjadi) peringatan.
[20.100] Sesiapa yang berpaling ingkar dari peringatan Al-Quran itu, maka sesungguhnya ia pada hari kiamat menanggung beban (dosa) yang berat.
[20.101] Mereka kekal di dalam (azab) dosa itu; dan amatlah buruknya tanggungan itu bagi mereka pada hari kiamat,
WAllahua3lam
Wassalam
Hizamri
http://groups.yahoo.com/group/hizamri_list/
Ada seorang bapa datang ke kedai, melihat-lihat seperti pelanggan lain. Aku menerjahnya, "Pakcik, laptop..." - dia tersenyum dan masih melihat-lihat laptop yang ada di kedai. Aku menyambung lagi, "Nak beli untuk anak ke?", "Ya, nak beli untuk anak - dia nak sambung belajar - laptop yang mana yang ok?".
Aku mempromosi barang seperti biasa - aku biasanya mengsyorkan yang paling murah. "Kalau nak yang bagus mahal pakcik - tapi kalau setakat nak buat belajar yang nie lah, Samsung - seribu seratus lebih je...". Dalam aku bercakap dengan dia, dia banyak diam dan seperti berfikir.
Sedikit lama dia terdiam, dia membuka mulut "Nanti saya datang balik ya, duit tak berapa nak ada lagi ni..." - pergi dengan suatu perasaan yang lain.Aku dengan rutinku berkerja setiap hujung minggu sahaja, kebetulan - aku duduk di kaunter menunggu pelanggan - dia datang semula ke kedai, tapi dengan anaknya - perempuan. "Yang mana ya yang haritu, ada lagi tak?", "Yang nie Samsung haritu, tapi yang nie stok baru - harga sama je", aku menyambut soalan nya.
Dia bertanya kepada anaknya, "Yang nie ok ke dik?" - "Ermmm, ok ke nie murah je - karang rosak karang susah..." jawabnya dengan muka yang kurang puas hati - anaknya seperti menginginkan yang lain yang lebih mahal. "Yang acer nie x boleh ke ayah?", ayahnya terdiam seketika dan menyambut dengan negosiasi, "Yang acer nie berapa boleh murah lagi?" - "Yang tu tak dapat dah pakcik,... Dah harga kos dah tu..." aku dengan rasa geram namun masih dalam nada yang baik menyambung lagi, "Dik, nak laptop untuk belajar kan... Rasanya kalau untuk belajar - yang nie lebih dari cukup - rosak tak payah pikir sangat - warenti setahun.".
Aku mengeluarkan kata-kata tersebut atas dasar aku seperti mengerti kerut wajah bapanya."Oklah, yang ini." jawab anaknya. Sedang aku menulis resit dan membungkus laptop dari meja 'display' - aku terpandang bapanya yang mengira duit untuk membayar - aku nampak dompetnya kosong - habis semua duit digunakan untuk membayar laptop. Dia menyerahkan duit kepadaku dan aku mengiranya semula - dia melihat tanganku yang mengira. Habis aku mengira - wang aku masukkan dalam cash drawer, "Cukup duit tadi dik?" - "Cukup, Terima Kasih ya...". Dia dan anaknya meninggalkan kedai. Aku hanya menahan airmata mengira duit yang diberikan - RM1, RM5, RM10 dan hanya sekeping RM50. Aku membayangkan dari mana si ayah mencari duit untuk membeli sebuah laptop untuk anaknya - penuh harapan.Aku geram kepada anaknya - seperti dia tidak tahu ayahnya bagaimana - hanya tahu minta. Aku tahu ayahnya tiada duit, dia dah sebut awal-awal pada aku, aku nampak airmukanya, aku perhati sekeping-sekeping duit yang diserahkan. Aku tahu dia tiada duit pulang ke rumah dan perlu 'mengais' untuk hari esoknya.
Ya Allah, ampunilah segala dosaku, dan (dosa) kedua ibubapaku, dan rahmatilah keduanya sepertimana mereka mendidikku pada waktu kecil. Amin...
HARGAILAH PENGORBANAN IBU & BAPA KITA.
[20.99] Demikianlah Kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad), sebahagian dari kisah-kisah umat manusia yang telah lalu; dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu, dari sisi Kami (sebuah Kitab Al-Quran yang menjadi) peringatan.
[20.100] Sesiapa yang berpaling ingkar dari peringatan Al-Quran itu, maka sesungguhnya ia pada hari kiamat menanggung beban (dosa) yang berat.
[20.101] Mereka kekal di dalam (azab) dosa itu; dan amatlah buruknya tanggungan itu bagi mereka pada hari kiamat,
WAllahua3lam
Wassalam
Hizamri
http://groups.yahoo.com/group/hizamri_list/
===============================================================================================
GOD IS NEVER WRONG
A king who did not believe in the goodness of God, had a slave who, in all circumstances would always say "my king, do not be discouraged, because everything God does is perfect. He makes no mistakes!"
One day they went hunting and along the way a wild animal attacked the king. His slave managed to kill the animal, but could not prevent his majesty from losing a finger.
Furious and without showing his gratitude for being saved, the nobleman asked "Is God good? If He was good, I would not have been attacked and lost my finger."
The slave replied: "My king, despite all these things, I can only tell you that God is good, and he knows why these things happened. What God does is perfect. He is never wrong!"
Outraged by the response, the king ordered the arrest of his slave.
Later, the King left for another hunt, this time alone. He was captured by savages who engaged in human sacrifices.
On the altar and ready to sacrifice the nobleman, the savages discovered that their victim did not have one of his fingers. According to them, only a whole person with all his/her parts intact could be offered to the gods.
The King without a finger was deemed an abominable sacrifice for their gods. So they released the King.
Upon his return to the palace, the King authorized the release of his slave. He received the slave affectionately.
He asked his slave, "my dear, God was really good to me! I was almost killed by the wild men, but for lack of a single finger, I was let go! But I have a question: if God is so good, why did he allow me to put you in jail?"
The slave answered, "my King, if I had gone with you on this hunt, I would have been sacrificed instead because I have no missing finger. Remember everything God does is perfect. He is never wrong. He made you keep me in jail so I would not be with you on the hunt."
Often we complain about life, and negative things that happen to us, forgetting that nothing is random and that everything has a purpose.
Every morning, offer your day to God, don't be in a rush.
Ask God to inspire your thoughts, guide your actions, and ease your feelings. And do not be afraid. God is never wrong!
:
From: Yuniarko Sukendro <sukendroyuniarko@yahoo.com>
A king who did not believe in the goodness of God, had a slave who, in all circumstances would always say "my king, do not be discouraged, because everything God does is perfect. He makes no mistakes!"
One day they went hunting and along the way a wild animal attacked the king. His slave managed to kill the animal, but could not prevent his majesty from losing a finger.
Furious and without showing his gratitude for being saved, the nobleman asked "Is God good? If He was good, I would not have been attacked and lost my finger."
The slave replied: "My king, despite all these things, I can only tell you that God is good, and he knows why these things happened. What God does is perfect. He is never wrong!"
Outraged by the response, the king ordered the arrest of his slave.
Later, the King left for another hunt, this time alone. He was captured by savages who engaged in human sacrifices.
On the altar and ready to sacrifice the nobleman, the savages discovered that their victim did not have one of his fingers. According to them, only a whole person with all his/her parts intact could be offered to the gods.
The King without a finger was deemed an abominable sacrifice for their gods. So they released the King.
Upon his return to the palace, the King authorized the release of his slave. He received the slave affectionately.
He asked his slave, "my dear, God was really good to me! I was almost killed by the wild men, but for lack of a single finger, I was let go! But I have a question: if God is so good, why did he allow me to put you in jail?"
The slave answered, "my King, if I had gone with you on this hunt, I would have been sacrificed instead because I have no missing finger. Remember everything God does is perfect. He is never wrong. He made you keep me in jail so I would not be with you on the hunt."
Often we complain about life, and negative things that happen to us, forgetting that nothing is random and that everything has a purpose.
Every morning, offer your day to God, don't be in a rush.
Ask God to inspire your thoughts, guide your actions, and ease your feelings. And do not be afraid. God is never wrong!
:
===============================================================================================
From: kaca cute <aayang9532@gmail.com>
Sedikit cerita tentang arwah Roslan Ishak
Alhamdulillah…Muslimat TJ telah menziarahi balu Allahyarham siak surau Tmn Desa Surada pagi tadi. Satu pertemuan yang cukup menginsafkan, memanggil diri untuk bermuhasabah ttg kehidupan yg telah dikemudi selama ini. Beberapa mutiara keikhlasan, zuhud & kecintaan kepada Allah dan Rasul yg dpt dikutip dari perkongsian kak Mar (balu) utk tatapan bersama.
Allahyarham bersara awal pada umur 40an. Sejak itu. Beliau bersama-sama bekerja utk jamaah dan bertugas sebagai siak surau di tmn Desa Surada. Surau itu menjadi rumah kedua malah menurut kak Mar mungkin lebih dari rumahnya sendiri.
Allahyarham seorang yang berpegang kepada kata-kata ustaz dalam ceramah2 & kuliah yg diikutinya.
Oleh kerana itu beliau:
1. Tidak pernah meninggalkan solat berjamaah di surau walaupun hujan beliau tetap ke surau menaiki.motor dengan berpayung.
2. Sentiasa membaca Al Quran, tidak pernah ketinggalan dlm hari2 kehidupan beliau. Di surau itu lah tempat beliau berjamaah, mengaji dan membersihkan surau.
3. Menyampaikan apa yg didengar ketika kuliah kepada ank2 dan sentiasa berpesan supaya tidak meninggalkan solat dan mengerjakannya diawal waktu, kalau berkesempatan berjamaah di surau.
4. Berpesan supaya rajin membaca Al Quran kerana kata Allahyarham kepada anak2nya Al Quran ini lah yang akan menemani kita dan membantu kita kelak.
5. Kata beliau lagi jgn sibuk2 harta dunia kerana hanya 3 benda shj yg kita bawa bila mati – "ayah x ada harta nak infaq, ini lah saja…. ke surau berjamaah, membaca Al Quran, bertugas membersih dan menjaga surau…. (amal soleh & insya Allah anak2 beliau yg soleh).
6. Kurang melayan kehendak dunia – tidak suka berjalan jauh2 kerana kata Allahyarham nnt solat jamaah beliau (surau) macamana pula…
Itu lah antara amalan beliau yg Istiqamah kerana Allah. Beliau x bekerja lagi walaupun bersara awal kerana nak menghabiskan sisa hidup dgn beramal soleh.
Beliau pernah berkata rentetan peristiwa kematian di Mekah/Madinah (x berapa ingat) yg meninggal dlm keadaan sujud. Kata beliau, orang biasa mcm kita x boleh dapat ke mcm tu, maka hajat dan doa beliau dimakbulkn Allah SWT.
Rakan beliau yg pernah mendengar beliau berkata begitu menangis mengenangkan kata2 Allahyarham.
Kata kak Mar hujan renyai2 ketika jenazah dibawa ke tanah perkuburan. Jenazah beliau pun lembut semasa diluruskan & ditanggalkn pakaian utk dimandikan dan seperti tidur.
Melihat kpd kak Mar yg sederhana dan lembut orgnya, yg sentiasa menolong suami membersih surau (kerja kak Mar basuh toilet), saya dapat merasakan ketenangan dalam keluarga ini.
Hanya kak Mar sedikit terkilan kerana hari itu…rutin hidup seperti biasa tanpa Allahyarham menunjukkan tanda2 kelainan dan kak Mar x banyak bercakap dengan suami beliau sebelum keluar mengambil anaknya dan tiada di sisi ketika Allahyarham pergi. Tp beliau redha atas ketentuan Allah dan urusan jenazah pun dipermudahkan Allah SWT. Al fatihah…
Semoga kita yg hidup beroleh iktibar dalam melayari bahtera kehidupan yang singkat ini. Bila2 masa kita akan dipanggil pergi mengadap Maha Pencipta…
sumber:facebook
Sedikit cerita tentang arwah Roslan Ishak
Alhamdulillah…Muslimat TJ telah menziarahi balu Allahyarham siak surau Tmn Desa Surada pagi tadi. Satu pertemuan yang cukup menginsafkan, memanggil diri untuk bermuhasabah ttg kehidupan yg telah dikemudi selama ini. Beberapa mutiara keikhlasan, zuhud & kecintaan kepada Allah dan Rasul yg dpt dikutip dari perkongsian kak Mar (balu) utk tatapan bersama.
Allahyarham bersara awal pada umur 40an. Sejak itu. Beliau bersama-sama bekerja utk jamaah dan bertugas sebagai siak surau di tmn Desa Surada. Surau itu menjadi rumah kedua malah menurut kak Mar mungkin lebih dari rumahnya sendiri.
Allahyarham seorang yang berpegang kepada kata-kata ustaz dalam ceramah2 & kuliah yg diikutinya.
Oleh kerana itu beliau:
1. Tidak pernah meninggalkan solat berjamaah di surau walaupun hujan beliau tetap ke surau menaiki.motor dengan berpayung.
2. Sentiasa membaca Al Quran, tidak pernah ketinggalan dlm hari2 kehidupan beliau. Di surau itu lah tempat beliau berjamaah, mengaji dan membersihkan surau.
3. Menyampaikan apa yg didengar ketika kuliah kepada ank2 dan sentiasa berpesan supaya tidak meninggalkan solat dan mengerjakannya diawal waktu, kalau berkesempatan berjamaah di surau.
4. Berpesan supaya rajin membaca Al Quran kerana kata Allahyarham kepada anak2nya Al Quran ini lah yang akan menemani kita dan membantu kita kelak.
5. Kata beliau lagi jgn sibuk2 harta dunia kerana hanya 3 benda shj yg kita bawa bila mati – "ayah x ada harta nak infaq, ini lah saja…. ke surau berjamaah, membaca Al Quran, bertugas membersih dan menjaga surau…. (amal soleh & insya Allah anak2 beliau yg soleh).
6. Kurang melayan kehendak dunia – tidak suka berjalan jauh2 kerana kata Allahyarham nnt solat jamaah beliau (surau) macamana pula…
Itu lah antara amalan beliau yg Istiqamah kerana Allah. Beliau x bekerja lagi walaupun bersara awal kerana nak menghabiskan sisa hidup dgn beramal soleh.
Beliau pernah berkata rentetan peristiwa kematian di Mekah/Madinah (x berapa ingat) yg meninggal dlm keadaan sujud. Kata beliau, orang biasa mcm kita x boleh dapat ke mcm tu, maka hajat dan doa beliau dimakbulkn Allah SWT.
Rakan beliau yg pernah mendengar beliau berkata begitu menangis mengenangkan kata2 Allahyarham.
Kata kak Mar hujan renyai2 ketika jenazah dibawa ke tanah perkuburan. Jenazah beliau pun lembut semasa diluruskan & ditanggalkn pakaian utk dimandikan dan seperti tidur.
Melihat kpd kak Mar yg sederhana dan lembut orgnya, yg sentiasa menolong suami membersih surau (kerja kak Mar basuh toilet), saya dapat merasakan ketenangan dalam keluarga ini.
Hanya kak Mar sedikit terkilan kerana hari itu…rutin hidup seperti biasa tanpa Allahyarham menunjukkan tanda2 kelainan dan kak Mar x banyak bercakap dengan suami beliau sebelum keluar mengambil anaknya dan tiada di sisi ketika Allahyarham pergi. Tp beliau redha atas ketentuan Allah dan urusan jenazah pun dipermudahkan Allah SWT. Al fatihah…
Semoga kita yg hidup beroleh iktibar dalam melayari bahtera kehidupan yang singkat ini. Bila2 masa kita akan dipanggil pergi mengadap Maha Pencipta…
sumber:facebook
===============================================================================================
From: uDa <udafirdaus@yahoo.com.my>
Subject: [SurauKampung] Pengorbanan Seorang ayah..
Subject: [SurauKampung] Pengorbanan Seorang ayah..
اللهم ارنا الحق حقا وارزقنا اتباعه وارنا الباطل باطلا وارزقنا اجتنابه
Allahumma arinal haqqa, haqqa, warzuqnattiba'ah,
wa arinal bathila bathila, warzuqnajtinabah
Ya Allah, tunjukkanlah yang kebenaran itu sebagai kebenaran, dan kurniakanlah kami kekuatan untuk mengikutinya (memperjuangkannya), dan tunjukkanlah yang batil itu sebagai batil dan kurniakanlah kami kekuatan untuk menjauhinya (menghapuskannya).
Allahumma arinal haqqa, haqqa, warzuqnattiba'ah,
wa arinal bathila bathila, warzuqnajtinabah
Ya Allah, tunjukkanlah yang kebenaran itu sebagai kebenaran, dan kurniakanlah kami kekuatan untuk mengikutinya (memperjuangkannya), dan tunjukkanlah yang batil itu sebagai batil dan kurniakanlah kami kekuatan untuk menjauhinya (menghapuskannya).
Pengorbanan Seorang ayah..
Ada seorang bapa datang ke kedai, melihat-lihat seperti pelanggan lain. Aku menerjahnya, "Pakcik, laptop..." - dia tersenyum dan masih melihat-lihat laptop yang ada di kedai. Aku menyambung lagi, "Nak beli untuk anak ke?", "Ya, nak beli untuk anak - dia nak sambung belajar - laptop yang mana yang ok?".
Aku mempromosi barang seperti biasa - aku biasanya mengsyorkan yang paling murah. "Kalau nak yang bagus mahal pakcik - tapi kalau setakat nak buat belajar yang nie lah, Samsung - seribu seratus lebih je...". Dalam aku bercakap dengan dia, dia banyak diam dan seperti berfikir.
Sedikit lama dia terdiam, dia membuka mulut "Nanti saya datang balik ya, duit tak berapa nak ada lagi ni..." - pergi dengan suatu perasaan yang lain.Aku dengan rutinku berkerja setiap hujung minggu sahaja, kebetulan - aku duduk di kaunter menunggu pelanggan - dia datang semula ke kedai, tapi dengan anaknya - perempuan. "Yang mana ya yang haritu, ada lagi tak?", "Yang nie Samsung haritu, tapi yang nie stok baru - harga sama je", aku menyambut soalan nya.
Dia bertanya kepada anaknya, "Yang nie ok ke dik?" - "Ermmm, ok ke nie murah je - karang rosak karang susah..." jawabnya dengan muka yang kurang puas hati - anaknya seperti menginginkan yang lain yang lebih mahal. "Yang acer nie x boleh ke ayah?", ayahnya terdiam seketika dan menyambut dengan negosiasi, "Yang acer nie berapa boleh murah lagi?" - "Yang tu tak dapat dah pakcik,... Dah harga kos dah tu..." aku dengan rasa geram namun masih dalam nada yang baik menyambung lagi, "Dik, nak laptop untuk belajar kan... Rasanya kalau untuk belajar - yang nie lebih dari cukup - rosak tak payah pikir sangat - warenti setahun.".
Aku mengeluarkan kata-kata tersebut atas dasar aku seperti mengerti kerut wajah bapanya."Oklah, yang ini." jawab anaknya. Sedang aku menulis resit dan membungkus laptop dari meja 'display' - aku terpandang bapanya yang mengira duit untuk membayar - aku nampak dompetnya kosong - habis semua duit digunakan untuk membayar laptop. Dia menyerahkan duit kepadaku dan aku mengiranya semula - dia melihat tanganku yang mengira. Habis aku mengira - wang aku masukkan dalam cash drawer, "Cukup duit tadi dik?" - "Cukup, Terima Kasih ya...". Dia dan anaknya meninggalkan kedai. Aku hanya menahan airmata mengira duit yang diberikan - RM1, RM5, RM10 dan hanya sekeping RM50. Aku membayangkan dari mana si ayah mencari duit untuk membeli sebuah laptop untuk anaknya - penuh harapan.Aku geram kepada anaknya - seperti dia tidak tahu ayahnya bagaimana - hanya tahu minta. Aku tahu ayahnya tiada duit, dia dah sebut awal-awal pada aku, aku nampak airmukanya, aku perhati sekeping-sekeping duit yang diserahkan. Aku tahu dia tiada duit pulang ke rumah dan perlu 'mengais' untuk hari esoknya.
Ya Allah, ampunilah segala dosaku, dan (dosa) kedua ibubapaku, dan rahmatilah keduanya sepertimana mereka mendidikku pada waktu kecil. Amin...
HARGAILAH PENGORBANAN IBU & BAPA KITA.
===============================================================================================
__._,_.___
.
__,_._,___
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Sila tinggal saran